![]()
TANJUNG, TRIBUNEPLUSONLINE.COM. Sebagai rasa cinta dan kasih kepada Baginda Nabi Besar Muhammad SAW, Warga Kecamatan Banua Lawas Kabupaten Tabalong, menggelar Kegiatan Makan Batalam, kegiatan ini dikuti oleh Desa Hapalah, Desa Bangkiling, Desa Bangkiling Raya, dan desa- desa yang terletak di bantaran sungai serta desa -desa tetangga di Kabupaten Hulu Sungai Utara.
Menurut Camat Banua lawas Suwandi saat memimpin Rapat persiapan Makan Batalam pada hari Kamis 12/ 9 / 2024 di Aula Kantor Camat menjelaskan, kegiatan Makan Batalam akan kita laksanakan pada tanggal 3 Oktober 2024. Dalam kegiatan ini Pemerintah Kabupaten Tabalong Kecamatan Banua Lawas berharap menjadi sebuah destinasi wisata religi yang populer dan akan menarik perhatian masyarakat luas untuk datang dan ikut serta berperan aktif dalam menyukseskan kegiatan ini
Masih menurut Camat Banua lawas menambahkan, kegiatan akan kita pusat
di Langgar Jami’ul Kiram, panitia telah menyiapkan sebanyak 180 Talam ( atau tempat makan ) yang berisikan lauk 1 ekor itik, nasi, dan sayur mayur disuguhkan oleh panitia untuk ribuan masyarakat yang hadir dan Makan Batalam digelar sebagai peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Ditempat yang sama salah satu panitia. Makan Batalam H.Anang Acil Kepala Desa Hapalah menjelaskan tentang makna makan batalam, atau tradisi makan BATALAM adalah tradisi religius yang dilakukan oleh masyarakat desa Hapalah, Bangkiling Raya, Bangkiling dan desa desa tetangga yang terletak di Kabupaten Hulu Sungai Utara khususnya desa desa yang berada di Bantaran sungai Tabalong.
Tradisi ini sudah dilakukan oleh masyarakat sejak nenek moyang dahulu sampai dengan saat ini masih tetap eksis dalam menyambut bulan Rabiul Awal atau memperingati hari kelahiran Nabi Besar Muhammad Saw. Bahkan sudah termasuk dalam cagar budaya lokal yang perlu dilestarikan. Konon tradisi ini bermula dari adat kerajaan Banjar untuk menyambut tamu tamu agung atau tamu tamu Istimewa yang berkunjung ke kerajaan. Ini adalah adat timur tengah yang dibawa oleh para ulama yang belajar di Makkah yang kembali ke tanah air

Makan BATALAM adalah istilah masyarakat Tabalong dan HSU. Ini adalah makanan yang di hidangkan dalam TALAM ( bak ) menunya terdiri dari Ayam atau itik 1 ekor dibagi menjadi 2 bagian (masak bararagi atau itik panggang) serta kuah dan lain sebagainya (menu bervariasi kolak pisang kuah sup mie sesuai kesepakatan rapat) ini bisa di santap 4 orang max 6 orang yang disuguhkan di akhir acara peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad Saw di Masjid atau Mushola.
Langgar dan masjid yang melaksanakan acara makan batalam Tabalong
- Langgar Jami’ul Kiram Hapalah
- Langgar Hayatul Ikhwan Hapalah
- Langgar Darun Najah Hapalah
- Masjid Jama’atul Khairiah Bangkiling Raya
- Langgar Nurul Iman Bangkiling
- Masjid Sabilal Muttaqin Bangkiling
Langgar dan masjid yang melaksanakan acara makan batalam di kabupaten HSU seperti
- Langgar Raudhatul Muttaqin Tuhuran
- Masjid Babul khair Tuhuran
- Langgar Baital ijjah Tangkawang
- Langgar Sabilus Salam Teluk Haur
- Langgar Raudatul Muslimin Teluk haur
Dari kegiatan tersebut dapat kita ambil hikmahnya atau Pelajaran makan batalam adalah :
Silaturahmi sesama warga sehingga dapat saling kenal mengenal satu sama lain, Menerima hidangan apa yang telah di suguhkan tidak memilih begitu juga dengan kehidupan menerima takdir apa yang telah digariskan oleh Allah SWT, Tidak serakah untuk menguasai hidangan yang kita makan bersama begitu juga dengan kita masyarakat saling tolong menolong sesama warga. Menjaga sopan santun terhadap yang tua dan yang tua juga memberikan bimbingan kepada yang muda dan Tidak ada perbedaan antara sesama manusia baik atasan maupun bawahan karena yang kita makan adalah satu bagian yang tak terpisahkan.
Berita Terkait
Peringati Hari Kesehatan Nasional, Dinkes Gelar Sunat Massal
Penling Satlantas Polres Tabalong Mampu Menekan Angka Pelanggaran dan Kecelakaan
Polres Tabalong Intensifkan Patroli Malam, Wujudkan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat