November 8, 2025

Tribune Plus

Mimbar Masyarakat Kritis dan Demokratis

Antisipasi Cuaca Ekstrem, Pemkab Tabalong Gelar Apel Kesiapsiagaan Cegah Karhutla

Bagikan Berita di Atas

Loading

TANJUNG,TRIBUNEPLUSONLINE.COM Pemerintah Kabupaten Tabalong gelar apel kesiapsiagaan cegah Karhutla melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) guna mencegah terjadinya Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Bumi Saraba Kawa, Rabu (09/08/20223).

Hal ini dilakukan karena seringnya terjadi fenomena cuaca panas ekstrem di Kabupaten Tabalong di Minggu-minggu terakhir ini.

Dalam kesempatan itu, Bupati Tabalong, H Anang Syakhfiani, memimpin apel tersebut, yang bertempat di halaman PT Pertamina Tabalong.

Tercatat, pertanggal 28 Juli hingga kini telah terjadi 23 lebih kejadian kebakaran lahan di Tabalong.

Menurut data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pusat pada tanggal 1 Mei yang lalu, dari kawasan Timur Indonesia, diselimuti ultraviolet sinar matahari kategori berbahaya dan ekstrem, yang kemudian meluas hingga pulau Kalimantan dan Sumatera.

Menurut Bupati, fenomena ini harus cepat dan sedini mungkin di waspadai, Karena disaat cuaca panas dan di musim kemarau, yang diperkirakan terjadi pada pertengahan bulan Mei hingga Agustus dan September, sangat rawan terjadinya kebakaran hutan dan lahan di Tabalong.

“Bukan hanya kita harus selalu waspada, tetapi kewaspadaan harus menjadi bagian dari aktivitas kita sehari-hari,” ujarnya.

Tabalong sendiri termasuk daerah yang tinggi potensi mengalami Karhutla setiap tahunnya.

Maka dari itu Bupati melakukan pencegahan dengan kampanye atau sosialisasi secara terus-menerus serta sebar luaskan informasi dan dorong kesadaran masyarakat melalui media sosial maupun media-media lain yang mampu menjangkau masyarakat.

“Ajak dan upayakan agar masyarakat juga peduli terhadap ini. Kalau masyarakat peduli dan aktif berpartisipasi. Insya Allah monitoring kita akan lebih mudah dan lebih terbantu,” kata Anang.

“Gunakan dan optimalkan sistem informasi yang sudah ada, baik yang berbasis internet maupun radio. Kita harus cepat tanggap, cepat bergerak, jangan sampai api jadi sulit dikendalikan,” tuturnya.

Bupati juga menambahkan bahwa dari kejadian bencana Karhutla yang sudah-sudah, sebagian sangat besar terjadinya karena ulah manusia. Alasan yang paling sering dijumpai adalah karena faktor ekonomi.

“Maka sudah seharusnya kita menghimbau dan memberikan solusi kepada mereka agar jangan membuka lahan dengan cara membakar hutan atau lahan,” Pungkasnya. (rell)
Editor: RiyanMaulana.tribuneplusonline.com